RAKER DITJEN HUBLA 2019 : BEKERJA DENGAN HATI WUJUDKAN TRANSPORTASI LAUT YANG BERSIH, EFEKTIF DAN TERINTEGRASI
Menteri
Perhubungan Budi Karya Sumadi membuka Rapat Kerja Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut (Raker Ditjen Hubla) Tahun 2019. Diselenggarakan dari
tanggal 8 sampai dengan 10 April 2019 dengan tema “Transportasi Laut
yang Bersih, Efektif dan Terintegrasi” di Kantor Pusat Kementerian
Perhubungan Jakarta, Senin (8/4/2019).
Pembukaan Raker Ditjen Hubla diawali dengan launching jingle Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang berjudul "Kerja dengan Hati, Pastinya!" dan dinyanyikan langsung Yana Julio. Lydaaunching jingle ini ditandai dengan penyerahan piringan hitam dari Yana Julio kepada Menteri Perhubungan.
Dalam
sambutannya, Menhub Budi Karya meminta agar seluruh jajaran Ditjen
Hubla dapat bekerja dengan hati dalam menjalankan tugas dan mengabdi
kepada bangsa.
"Ada visi
misi yang bagus dari Ditjen Hubla yaitu mereka ingin bekerja dengan hati
karena jika kita bekerja dengan hati dan sungguh-sungguh bisa
menyelesaikan pekerjaan," ujar Menhub.
Pada
kesempatan tersebut, Menhub juga menyampaikan apresiasi kepada Ditjen
Perhubungan Laut atas beberapa capaian pada sektor transportasi laut di
tahun 2018.
Beberapa
capaian di tahun 2018 di antaranya keberhasilan Indonesia menduduki
peringkat ke-III di Asia Tenggara untuk Index Pelayanan di Pelabuhan
yang sejalan dengan penurunan Dwelling Time di pelabuhan.
Begitu
juga dengan Logistic Performance Index yang telah mengalami peningkatan
peringkat yang cukup signifikan dari peringkat 63 di Tahun 2016 menjadi
peringkat 46 di tahun 2018.
Apresiasi
juga diberikan atas kinerja dan pelayanan di Pelabuhan Tanjung Priok
yang pada tahun 2018 telah berhasil menerima Penghargaan Wilayah Bebas
Korupsi (WBK). Menhub berharap pelabuhan-pelabuhan lain dapat mengikuti
Pelabuhan Tanjung Priok untuk menjadi pelabuhan bebas korupsi dan
meningkatkan kinerja pelayanan menjadi lebih baik.
Direktur
Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo dalam kesempatn itu
mengatakan bahwa Raker Ditjen Hubla diselenggarakan dalam rangka
meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi antar unit kerja sebagai upaya
meningkatkan kinerja dan pelayanan di bidang transportasi laut sekaligus
menjawab tantangan kemajuan teknologi di era revolusi industri 4.0.
Saat
ini Indonesia tengah menyongsong era Industri 4.0 sehingga Ditjen
Perhubungan Laut harus segera merespon dan beradaptasi, dengan
mengimplementasikan teknologi informasi dalam kegiatan operasional dan
pelayanan kepada para stakeholder.
"Dengan
adanya digitalisasi pelayanan melalui penerapan Inaportnet dan Delivery
Order Online, diharapkan dapat menurunkan biaya logistik nasional dan
Dwelling Time," kata Dirjen Agus.
Dirjen
R.Agus H Purnomo mengatakan akan terus mendorong agar Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Ditjen Hubla dapat melepaskan ketergantungan terhadap APBN.
Salah satunya melalui percepatan pembentukan Badan Layanan Umum (BLU)
sehingga ke depannya dapat meningkatkan daya saing pelayanan dan
efisiensi pengelolaan anggaran.
"Begitu
juga dalam pembangunan infrastruktur, dapat memanfaatkan pembiayaan
dari sektor swasta melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha
(KPBU) seperti yang telah diterapkan pada Pelabuhan Anggrek dan
Pelabuhan Bau Bau ataupun melalui skema Kerja Sama Pemanfaatan (KSP)
yang telah diterapkan dalam Pembangunan Pelabuhan Probolinggo dan
Sintete," jelasnya.
Ditambahkannya,bahwa
tantangan lain yang dihadapi ialah berdasarkan data World Economic
Forum pada 2016, tiap tahunnya 8 juta ton sampah plastik mengalir ke
laut yang dapat membahayakan ekosistem laut.
"Untuk
mengatasi hal tersebut, Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk
mengurangi 70% sampah plastik di laut pada tahun 2025. Kebijakan Rencana
Aksi Nasional Pengelolaan Sampah Laut tersebut sebagaimana tercantum
dalam Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018," imbuhnya.
Dalam
raker ini, selain pengarahan dari Menhub, dalam Raker diberikan juga
pembekalan dari para narasumber yang berasal dari Bareskrim POLRI, pakar
transportasi laut, Kementerian Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman, dan pelaku usaha bidang transportasi laut.
Peserta
Raker terdiri dari seluruh unit kerja Ditjen Hubla baik di kantor pusat
maupun di daerah. Perwakilan dari stakeholder dengan total jumlah
peserta sebanyak 309 orang. (Oddie/WI).
Post a Comment