Pemerintah
cq. Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut memastikan penyelenggaraan angkutan laut Lebaran 2019 (1440 H) di
wilayah Jawa Timur. Yang didukung armada kapal perintis di samping
kapal-kapal penumpang lainnya menjadi bagian dari armada kapal angkutan
laut Lebaran 2019.
Demikian
disampaikan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko
di sela Rakor Angkutan Laut Lebaran 2019. Hal tersebut untuk
mengantisipasi prediksi kenaikan jumlah penumpang dalam masa arus mudik
dan arus balik seperti tahun-tahun sebelumnya dari pelabuhan - pelabuhan
di wilayah Jawa Timur yaitu Pelabuhan Kalianget, Situbondo, Banyuwangi,
Kangean, Sapeken, Sapudi dan Pulau Raas.
"Selain
kapal-kapal penumpang yang memang sudah disiapkan untuk melayani
penumpang dalam masa angkutan laut Lebaran 2019, Pemerintah juga
menyiapkan 4 unit kapal Perintis yang saat ini sudah beroperasi di
wilayah Jawa Timur, yaitu pada trayek R.16, R.17, R.18 dan R.19," kata
Capt. Wisnu Handoko, Sabtu (27/4/2019).
Menurut
Capt. Wisnu Handoko dari 4 trayek tersebut telah dilakukan peremajaan
armada sejak tahun lalu yaitu kapal KM. Sabuk Nusantara (Sanus) 92,
Sanus 99 dan Sanus 115.
Pemerintah terus meningkatkan pelayanan angkutan laut perintis yang juga merupakan bagian dari penyelenggaraan tol laut.
Penyelenggaraan
angkutan laut perintis dan tol laut lebih baik lagi di tahun 2019,
menjadi komitmen Pemerintah yang juga harus didukung oleh kerjasama dan
kreativitas Pemerintah Daerah.
"Kerjasama
dan kreativitas Pemerintah Daerah (Pemda) mutlak diperlukan dalam
mendukung optimalisasi pemanfaatan kapal perintis dan kapal tol laut
mempunyai daya tepat guna. Untuk melayani masyarakat yang pada akhirnya
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri," ucapnya.
Capt.
Wisnu Handoko menjelaskan penyelenggaraan angkutan laut perintis dan
tol laut harus dilakukan terpadu, sinergitas dan kolaborasi antar pusat
dan daerah. Semua harus jalan agar hasilnya bisa maksimal dan masyarakat
dapat merasakan manfaat keberadaan angkutan laut perintis dan tol laut.
"Baik
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sudah ada tugasnya
masing-masing. Sinergi dan kolaborasi pusat dan daerah menjadi penting
ketika target yang ingin dicapai diperlukan kerjasama yang baik agar
hasilnya bisa dinikmati masyarakat," tuturnya.
Terkait
dengan penyelenggaraan angkutan laut Lebaran tahun 2019, Kementerian
Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut akan terus mendukung Dinas
Perhubungan Provinsi Jawa Timur. Dalam melayani masyarakat di masa
angkutan laut Lebaran 2019 dengan memberikan kesempatan untuk
memodifikasi trayek. Guna memenuhi kebutuhan mengangkut penumpang di
pelabuhan yang diprediksi mengalami lonjakan penumpang dengan pola
trayek reguler.
Untuk
memaksimalkan pelayanan angkutan laut Lebaran 2019 dan dukungan kapal
perintis dalam melayani masyarakat di wilayah provinsi Jawa Timur.
Ditjen Perhubungan Laut telah mengagendakan pertemuan dengan Dinas
Perhubungan Provinsi Jawa Timur dan para Kepala Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) di wilayah Jawa Timur. Supaya dapat
bersinergi melayani masyarakat Jawa Timur untuk mewujudkan Mudik
Selamat, Guyub Rukun.
"Bersama
dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Ditjen Perhubungan Laut
akan menyiapkan angkutan Laut Lebaran 2019 dengan mengoptimalkan
trayek-trayek kapal perintis yang ada terutama jika diperlukan
modifikasi berupa omisi dan deviasi trayek jika terjadi lonjakan
penumpang di titik titik pelabuhan yang membutuhkan," pungkas Capt.
Wisnu Handoko.
Informasi, 4 (empat) trayek kapal perintis yang melayani wilayah provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut:
Trayek
R-16 menggunakan kapal KM. Sabuk Nusantara 92 dengan berat 1200 DWT
yang dioperatori PT. Pelni untuk rute Surabaya - 150 - Masalembo - 40 -
Keramaian - 40 - Masalembo - 113 - Kalianget - 30 - Sapudi - 62 -
Kangean -50 - Sapeken - 15 - PagerunganBesar - 15 - Sapeken - 120 -
Tanjung Wangi - 120 - Sapeken - 15 - Pagerungan Besar -15- sapeken -120-
Tanjung Wangi – 120 – Sapeken – 15 - Pagerungan Besar – 15 Sapeken – 50
- Kangean - 62 - Sapudi - 30 - Kalianget - 113 - Masalembo - 40 -
Keramaian - 40 - Masalembo - 150 - Surabaya.
Trayek
R-17 menggunakan kapal KM. Sabuk Nusantara 99 dengan berat 1200 DWT
yang dioperatori PT. Pelni untuk rute Surabaya - 150 - Masalembo - 40 -
Keramaian - 72 - Matasiri - 20 - Maradapan - 22 - Marabatuan - 62 -
Batulicin - 22 - Kotabaru - 22 - Batulicin - 62 - Marabatuan - 22 -
Maradapan - 20 - Matasiri - 72 - Keramaian - 40 - Masalembo - 150 -
Surabaya.
Trayek R-18
menggunakan kapal KM. Bukit Patung dengan berat 350 DWT dan kapal
pengganti KM. Catherine S dengan berat 1075 DWT yang dioperatori PT.
Citrabaru Adinusantara untuk rute Surabaya - 94 - Kalianget - 100 -
Kangean - 50 - Sapeken - 110 - Buleleng - 100 - Carik - 67 - Badas - 104
- Bima - 76 - Labuhan Bajo - 84 - Waikelo - 90 - Labuhan Bajo - 76 -
Bima - 104 - Badas - 67 - Carik - 100 - Buleleng - 110 - Sapeken - 50 -
Kangean - 100 - Kalianget - 94 - Surabaya.
Trayek
R-19 menggunakan kapal KM. Sabuk Nusantara 115 dengan berat 750 DWT
yang dioperatori PT. Pelni untuk rute Surabaya - 150 - Masalembo - 40 -
Keramaian - 40 - Masalembo - 113 - Kalianget - 30 - Sapudi - 62 -
Kangean -35- Sapekan-15- Pagerungan Besar - 15 - Sapeken -120 -
TanjungWangi - 120 - Sapeken - 15 - PagerunganBesar – 15 - Sapeken – 50 -
Kangean - 62 - Sapudi - 30 - Kalianget - 113 - Masalembo - 40 -
Keramaian - 40 - Masalembo - 150 – Surabaya. (Oddie/WI)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Post a Comment