DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT KIRIM KAPAL PATROLI KN.SAROTAMA P -112 CARI KORBAN TABRAKAN KAPAL DI SELAT SINGAPURA

WARTA INDONESIA – TANJUNG UBAN -Kapal sebagai sarana angkutan laut antar pulau maupun antar negara memiliki resiko kecelakaan yang cukup tinggi. Tingginya kasus kecelakaan laut di Indonesia harus menjadi perhatian seluruh pihak, bukan hanya pemilik kapal, melainkan juga pemerintah, instansi terkait dan masyarakat.

Untuk menjaga keselamatan Pelayaran salah satu tugas Kementerian Perhubungan RI melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Untukmengawasi dan memberikan ijin layak layar terhadap keberangkatan kapal dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain baik itu kapal domestik maupun luar negeri.

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) mengirimkan satu unit kapal Patroli KN.Sarotama P-112 ke lokasi kejadian pagi kemarin, Rabu (13/9/2017).Untuk membantu operasi pencarian 5 orang korban yang belum ditemukan trubrukan antara KM Kartika Segara dan JBB De Rong di perairan Selat Singapura.

Terjadinya tubrukan antara kapal Tanker bernama Kartika Segara dan kapal pengeruk JBB De Rong 19 ini terjadi pada Rabu (13/9) dini hari, diperkirakan sekitar pukul 00.40 waktu setempat.
 

KM Kartika Segara merupakan kapal Tanker berbendera Indonesia yang dioperasikan oleh Pelayaran United Maritime Jaya. Sedangkan JBB De Rong berbendera Dominica yang tengah dioperasikan LK Global Shipping (Malaysia Based Company). Kedua kapal bertabrakan di perairan berjarak 1,7 mil laut atau 3,1 kilometer sebelah barat daya Sisters’ Islands. Kedua pulau kecil yang terletak di selatan daratan utama Singapura, penyebab tabrakan tersebut belum diketahui.

Dari informasi yang dihimpun awak media, bahwa Kapal JBB De Rong saat ini dalam kondisi terbalik dan  sebahagian body kapal tenggelam . Atas insiden itu, diketahui terdapat 12 anak buah kapal (ABK) asal China dan satu ABK asal Malaysia di dalam kapal tersebut. Tujuh orang di antaranya mengalami luka-luka, sedangkan lima orang lainnya hilang

Sedangkan informasi dari Otoritas Maritim Singapura, seluruh ABK dari kapal tanker berbendera Indonesia yang terluka dalam insiden  tersebut semuanya selamat. Sebanyak 26 orang ABK asal Indonesia tidak ada satupun yang mengalami luka-luka.

Plt. Dirjen Hubla Bay M Hasani menyampaikan kepada awak media atas insiden tersebut pihaknya akan membantu proses pencarian korban yang hilang dengan mengirimkan Kapal Patroli KN. Sarotama P-112 ke lokasi kejadian.

“Atas kejadian ini, kami sangat perihatin dan kami telah membantu dengan mengirimkan kapal Patroli KN.Sarotama P-112 dari Pangkalan Tanjung Uban.Pukul 10:20 WIB, KN.Sarotama P-112  telah berlayar dari Pangkalan KPLP Tanjung Uban menuju ke lokasi musibah kapal  yang tubrukan di Perairan Selat Singapura,” Jelasnya.

Sementara, Nakhoda Kapal Patroli KN. Sarotama, Desi Susanti kepada awak media mengatakan pada pukul 12:56 WIB, KN.Sarotama.P-112 tiba di lokasi Musibah pada posisi GPS : 01-09-388 N /103-48-295 E.

"Setibanya di lokasi, KN.Sarotama langsung melakukan pengawasan di lokasi kejadiantubrukan kedua kapal yang berada di Sekitar Perairan Pulau Senang - Singapura. Dan dari hasil pengamatan melalui peralatan kapal, tidak ditemukan pencemaran lingkungan laut di lokasi insiden tersebut,” Katanya.

Desi Susanti menjelaskan dalam pencarian ada beberapa unsur-unsur kapal yang berada di sekitar lokasi diantaranya BC.8006 dan 7006, kapal KRI 727, kapal BASARNAS Purworejo dan KP.GALANG 1. Sekitar pukul 13.00 WIB KN.Sarotama bersama sama dengan unsur kapal lainnya masih melakukan pencarian terhadap lima korban yang jatuh ke laut.

Kapal yang menyisir di sekitar lokasi musibah tubrukan, sampai saat ini pencarian korban yang belum ditemukan terus dilakukan oleh Otoritas Maritim Singapura dan KN. Sarotama terus bersiaga di sekitar lokasi kejadian. (Oddie – Editor.001/WI).